- Tawazun (Seimbang) dalam Perspektif Al-Quran dan Hadis
Allah Swt menciptakan segala sesuatu di bumi ini dengan berpasangan, siang-malam, bumi-langit, bulan-bintang, laki-perempuan, begitu juga dengan kehidupan dunia dan akhirat Dimana kehidupan dunia merupakan sarana yang akan mengantarkan ke akhirat
- Tawazun: Arti, Dalil, dan Konsepnya dalam Kehidupan
Pelajari arti tawazun, dalil dari Al-Qur'an dan hadits, serta konsep penerapannya dalam kehidupan Temukan cara menjaga keseimbangan dalam ibadah, hubungan sosial, pekerjaan, dan ekonomi untuk meraih harmoni dan kebahagiaan dunia akhirat
- Tawazun, Sikap Menyeimbangkan Kehidupan Dunia dan Akhirat
Tawazun adalah sikap menyeimbangkan segala aspek dalam kehidupan, tidak condong kepada salah satu perkara saja Sikap ini sebaiknya ada dalam diri setiap Muslim dan diperintahkan secara langsung oleh Allah SWT dalam firman-Nya Makna seimbang yang dimaksud dalam tawazun sangat luas
- Karakter Tawassuth, Tawazun, Itidal, dan Tasamuh dalam Aswaja
Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
- Ini Arti Tawazun dan Cara Menerapkannya dalam Kehidupan
Dalam Islam, tawazun artinya menyeimbangkan antara kehidupan di dunia dan di akhirat kelak Mengutip laman Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII), tawazun merupakan sikap agar manusia senantiasa menyeimbangkan diri untuk kebutuhan di dunia dan akhirat
- Tawazun dalam Islam, Keseimbangan dalam Hidup yang Membawa Berkah
Tawazun adalah prinsip keseimbangan yang menekankan pentingnya tidak berlebihan (ifrath) atau terlalu lalai (tafrith) dalam menjalani hidup Konsep ini tercermin dalam banyak aspek ajaran Islam, mulai dari ibadah hingga interaksi sosial Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
- Tawazun: Sikap Menjaga Keseimbangan Dunia dan Akhirat
Tawazun merupakan sikap menyeimbangkan segala sesuatu dalam kehidupan Hal tersebut dapat didefinisikan menggunakan dua dalil yaitu dalil ‘aqli (dalil yang bersumber akal pikiran) dan dalil naqli (dalil yang bersumber Al-quran dan Hadits)
|